Sabtu, 15 Oktober 2011


Revelation of Hell 
by 7 Colombian Youths




http://www.youtube.com/watch?v=UeomAe8l0_A



Kesaksian Dari 7 Orang Remaja Mengenai Neraka




Kesaksian dari 7 orang remaja mengenai Neraka
Sebanyak 7 orang remaja di bawa Tuhan Yesus Kristus ke Neraka.
Inilah kesaksian mereka mengenai siksaan di Neraka.


(Kesaksian pertama) 


Lukas 16:19
“Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap
hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama
Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya
itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang
kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian
matilah orang miskin itu, lalu di bawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan
Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu di kubur. Dan sementara ia menderita
sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh di lihatnya
Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa
Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung
jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam
nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah
menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang
buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari
pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi,
supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau
datang dari situ kepada kami tidak dapat menyebrang.


Firman Tuhan sangat jelas menceritakan tentang surga dan neraka. Tuhan menjelaskan
kepada kita dua tempat: Surga dan Neraka, keselamatan atau kematian. Tidak ada tempat
di tengah-tengah. Ada ajaran yang mengatakan bahwa ada tempat penyiksaan sementara
dimana orang yang telah mati akan di siksa sementara untuk penyucian dosa dan bisa
masuk ke Surga. Tempat ini di namakan purgatory dan hal itu adalah salah.
Tempat perhentian sementara tidak ada, dimana orang-orang tinggal setelah
meninggalkan bumi akan tinggal di suatu tempat sementara dan kemudian pergi ke
Surga. Alkitab sangat jelas mengenai hal tersebut.




(Tanggal 11 April 1995)


Tuhan memberikan kami pewahyuan yang mengubah arah hidup kami. Kami baru mulai
mempelajari tentang Tuhan dan firmanNya. Kami adalah tujuh remaja dimana Tuhan
telah memberikan kesempatan khusus dan tanggung-jawab besar untuk memberikan
kesaksian tentang pewahyuan ini kepada dunia.


Segala sesuatunya di mulai sekitar jam 10 pagi. Kami sedang berdoa dan mempersiapkan
diri untuk pergi piknik di hari yang sama. Sekitar jam 10 pagi, tiba-tiba cahaya putih
yang sangat kuat bersinar melalui salah satu jendela. Ketika cahaya tersebut masuk, kami
semua tiba-tiba mulai berbicara dalam bahasa Roh dan di baptis dengan Roh Kudus.
Pada saat itu, kami semua sangat terheran-heran dan kagum dengan apa yang kami lihat.
Cahaya ini penuh kemuliaan dan menyinari ruangan kami. Cahaya tersebut lebih kuat
daripada cahaya dari matahari. Di tengah-tengah cahaya tersebut, kami melihat
sekumpulan malaikat memakai jubah bewarna putih. Malaikat-malaikat itu sangat indah,
tinggi, dan berparas elok.
Di tengah-tengah malaikat-malaikat tersebut, kami melihat sesuatu yang luar biasa –
wujud seorang Anak Manusia. Wujud ini adalah wujud yang sangat khusus, Anak
Manusia yang berpakaian mantel dan jubah-jubah yang sangat putih. Rambutnya
bewarna emas. Kami tidak bisa melihat wajahNya karena sangat terang. Kami melihat
ikat bewarna emas sekitar dadaNya dengan tulisan emas yang tertulis,”Raja atas segala
raja dan Tuhan atas segala tuhan.” Dia memakai sandal belapiskan emas murni di
kakiNya dan keindahanNya tidak ada yang bisa menandingi. Ketika kami melihat Anak
Manusia tersebut, kami semua jatuh berlutut..


Kemudian kami mulai mendengar suaraNya. SuaraNya sangat khusus dan luar-biasa,
setiap kata masuk ke hati kami seperti pedang bermata dua, seperti yang di tulis di
FirmanNya (Ibrani 4:12). Dia berkata dengan sederhana tetapi penuh kuasa. Kami
mendengar Dia berkata kepada kami, “Anak-anakKu, janganlah takut. Akulah Yesus
dari Nazareth, dan Aku telah mengunjungi kamu untuk menunjukkan kepadamu
suatu misteri, sehingga kamu bisa menunjukkan, dan memberitakan ke kota-kota,
negara-negara, gereja-gereja dan semua tempat. Kemana Aku menyuruh engkau
pergi, kamu harus pergi, dan kemana Aku tidak menyuruh kamu untuk pergi, kamu
tidak boleh pergi.”


Firman Tuhan berkata di Yoel 2:28, “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku
akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan
perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, terunaterunamu
akan mendapat pengelihatan-pengelihatan.” Inilah waktunya dimana Tuhan
sedang menggenapi firmanNya.
Kemudian sesuatu yang aneh terjadi, tiba-tiba ada sebuah batu muncul di tengah ruangan

dan Tuhan membuat kami berdiri di atas batu tersebut. Batu tersebut tingginya kira-kira 8
inchi dari atas tanah, dan lubang yang sangat besar muncul di tanah. Lubang tersebut
besar, hitam, dan menyeramkan seperti gua. Kemudian, kami terjun dari batu tersebut dan
menuju ke bawah melewati lubang di lantai tersebut. Lubang tersebut sangat gelap dan
menuju ke perut bumi.


Ketika kami berada di kegelapan, kami merasa sangat takut! Kami sangat ketakutan
sampai kami berkata ke Tuhan,”Tuhan, kami tidak mau ke tempat tersebut! Jangan bawa
kami ke tempat tersebut Tuhan! Bawa kami keluar!” Tuhan menjawab kami dengan suara
yang sangat indah dan penuh perhatian,”Pengalaman ini sangat perlu sehingga kamu
bisa melihat dan menceritakan ke orang lain.”
Kami berada di terowongan yang berbentuk seperti tanduk dan kamu mulai melihat
bayangan-bayangan, setan-setan dan makhluk yang bergerak dari satu tempat ke tempat
lain. Kami tetap menuju lebih dalam ke bawah. Dalam beberapa detik, kami merasa suatu
kehampaan dan ketakutan yang luar biasa.


Akhirnya kami tiba di beberapa gua, dengan pintu yang begitu menyeramkan dan

kelihatannya berliku-liku. Kami tidak mau masuk kedalam. Kami mencium bau yang
sangat menyengat dan panas yang menyesakkan dada. Ketika kami masuk, kami melihat
hal-hal yang menyeramkan dan menakutkan. Seluruh ruangan di penuhi api dan di
tengah-tengah api tersebut, ribuan orang ada disana. Mereka sedang disiksa dengan luar
biasa. Pemandangan ini sangat menakutkan, kami tidak ingin melihat apa yang di
perlihatkan kepada kami.


Tempat ini dibagi menjadi beberapa bagian penyiksaan dan penderitaan. Salah satu
bagian dimana Tuhan perlihatkan kepada kami di namakan Valley of the Cauldron atau
Lembah kawah-kawah kecil. Bentuknya seperti mangkok atau tungku yang biasanya di
pakai oleh nenek sihir untuk memasak sesuatu. Disana ada berjuta-juta kawah kecil.
Ujung atas kawah atau tungku ini sejajar dengan tanah. Kawah atau tungku ini terbenam
di dalam tanah. Setiap dari tungku ini di bakar dengan lahar api.. Setiap dari kawah
tersebut ada seorang yang telah mati dan pergi ke neraka.


Seketika orang-orang tersebut melihat Tuhan, mereka mulai berteriak,”Tuhan,
kasihanilah kami! Tuhan berikan kami kesempatan untuk keluar dari tempat ini! Tuhan,
bawa kami keluar dan kami akan memberitahukan dunia bahwa tempat ini benar-benar
ada!” Tetapi Tuhan tidak melihat mereka. Berjuta-juta laki-laki, perempuan, dan orang
muda ada di tempat ini. Kami juga melihat banyak homoseksual dan pemabuk di siksa.
Kami melihat semua orang berteriak karena di siksa luar biasa.


Kami sangat kaget melihat tubuh-tubuh mereka di hancurkan. Cacing-cacing keluar
masuk melalui lobang mata mereka, mulut dan kuping, dan menembus kulit di seluruh
tubuh mereka. Hal ini menggenapi firman Tuhan yang di tulis di Yesaya 66:24 “Mereka
akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak
kepadaKu. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka
semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.” dan juga Markus 9:46
“Disitu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.” Kami sangat ketakutan
ketika kami melihat hal tersebut. Kami melihat api setinggi 2.7 meter sampai 3.6 meter.
Di dalam api tersebut, ada orang yang telah mati dan pergi ke neraka.

Tuhan mengijinkan kami untuk melihat sosok seorang laki-laki yang ada di kawah
tersebut. Dia di gantung terbalik dan daging di mukanya hancur dan jatuh bekeping - keping.
Dia melihat Tuhan secara seksama dan kemudian berteriak dan memanggil nama
Yesus. Dia berkata,”Tuhan kasihanilah aku! Tuhan berikan aku kesempatan! Tuhan
bawa saya keluar dari tempat ini!” Tetapi Tuhan Yesus tidak ingin melihat dia. Tuhan
Yesus melewati orang tersebut. Ketika Yesus melakukan hal ini, orang tersebut mulai
mengutuk dan menghujat Tuhan. Orang ini bernama John Lennon, anggota group musik
setan “The Beatles”. John lennon adalah orang yang menghujat dan mempermainkan
Tuhan selama hidupnya. Dia berkata bahwa kekristenan akan hilang dan Yesus akan di
lupakan semua orang. Bagaimapun, hari ini orang tersebut ada di neraka dan Yesus
Kristus tetap hidup!! Kekristenan tidak hilang.


Ketika kami berjalan di pinggiran lembah tersebut, orang-orang mengulurkan tangan
mereka ke arah kami dan meminta belas kasihan. Mereka meminta Yesus untuk
membawa mereka keluar dari sana, tetapi Tuhan sama sekali tidak memperhatikan
mereka.





Kemudian kami mulai pergi ke bagian lain. Kami pergi ke bagian neraka yang paling
menakutkan, dimana penyiksaan yang paling kejam terjadi yaitu di lokasi yang di
namakan pusat neraka. Pusat neraka adalah tempat penyiksaan yang terkonsentrasi,
dimana manusia tidak akan pernah bisa mengekspresikannya. Orang-orang yang pergi
kesana adalah orang-orang yang dulunya pernah mengenal Yesus dan Firman Tuhan.
Disana banyak pendeta, penginjil, dan semua orang-orang yang pernah menerima Yesus
dan mengenal kebenaran tetapi mereka juga hidup berkompromi dengan dosa.
Disana juga banyak orang yang murtad, penyiksaan mereka seribu kali lebih kejam
daripada yang lainnya. Mereka berteriak dan meminta Tuhan untuk belas kasihan, tetapi
Firman Tuhan berkata di dalam buku Ibrani 10:26-27 “Sebab jika kita sengaja berbuat
dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban
untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan
penghakiman dan api yang dahsyat yang kaan menghanguskan semua orang durhaka.”
Mereka ada disini karena mereka dulunya pernah berkotbah, berpuasa, menyanyi, dan
mengangkat tangan mereka di gereja tetapi di luar gereja dan di rumah, mereka
melakukan perzinahan, berbohong, dan mencuri. Kita tidak bisa membohongi Tuhan.
Firman Tuhan berkata bahwa setiap orang yang kepadanya banyak di beri, dari padanya
akan banyak di tuntut dan kepada siapa yang banyak di percayakan, dari padanya akan
lebih banyak lagi di tuntut. (Lukas 12:48).


Tuhan kemudian memperlihatkan kepada kami dua orang wanita yang keduanya pernah
menjadi orang kristen di bumi, tetapi mereka tidak hidup benar di hadapan Tuhan.
Seorang berkata kepada yang lain,”Kamu orang terkutuk! Ini semua salahmu sehingga
saya ada di tempat ini! Kamu tidak mengajarkan saya injil yang Kudus! Dan karena
kamu tidak mengajarkan kebenaran, sekarang saya ada di neraka!” Mereka mengatakan
hal-hal ini ke satu sama lain di tengah nyalanya api, dan mereka membenci satu sama lain
karena tidak ada kasih, belas-kasihan, atau pengampunan di neraka.


Disana banyak ribuan orang yang dulunya pernah mengenal Firman Tuhan tetapi hidup
mereka tidak bersih di hadirat Tuhan yang Kudus. Kata Tuhan,”Kamu tidak bisa
bermain-main dengan Tuhan atau dengan api di neraka” Tuhan juga
berkata,”AnakKu, semua kesakitan di bumi kalau di kumpulkan itu tidak ada apa-apanya,
TIDAK ada bandingannya dengan penyiksaan yang orang rasakan di
tempat yang tersiksa di neraka.” Jika tempat penyiksaan yang paling ringan saja sudah
mengerikan, apalagi di pusat neraka, di mana di situ banyak orang-orang yang dulunya
tahu Firman Tuhan dan kemudian menjadi murtad. Kemudian Tuhan memberitahukan
kami bahwa kita bisa bermain-main dengan api selama di bumi, tetapi tidak bisa bermain-main
dengan api di neraka.


Kami melanjutkan perjalanan melalui tempat-tempat yang berbeda dan Tuhan
menunjukkan kepada kami banyak orang-orang. Kami bisa melihat bahwa semua orang
disana mempunyai 6 tipe penyiksaan yang berbeda. Disana banyak jiwa-jiwa yang di
siksa oleh setan-setan dengan bermacam-macam penyiksaan. Penyiksaan lainnya adalah
kesadaran mereka yang mengatakan,”Ingatkah kamu ketika mereka menginjil kepada
kamu, ingatkah ketika kamu mendengar Firman Tuhan, ingatkah ketika mereka
mengatakan kepadamu tentang neraka dan kamu malah mentertawakan mereka!”
Kesadaran mereka sendiri sudah menyiksa mereka seperti cacing-cacing yang masuk
keluar tubuh mereka, seperti api beribu-ribu lebih panas daripada yang pernah kita tahu.
Ini adalah upah dari iblis kepada mereka yang mencari dan mengikuti iblis.


Firman Tuhan berkata di Wahyu 21:8 “Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang
tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukangtukang
sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan
mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang;
inilah kematian yang kedua.”


Kemudian Tuhan menunjukkan kepada kami pada seorang yang pernah membunuh 6
orang. Semua 6 orang ini mengerumuni orang tersebut dan berteriak,”Ini semua salahmu
karena kami semua ada di tempat ini, SALAHMU!” Si pembunuh ini berusaha menutupi
kedua kupingnya karena dia tidak mau mendengar tetapi dia tidak bisa mencegah untuk
mendengarnya karena panca indra menjadi jauh lebih sensitif di neraka di bandingkan di
bumi.


Orang-orang disana, juga di siksa dengan rasa haus yang luar biasa yang tidak bisa di
puaskan dengan apapun; seperti cerita Alkitab mengenai Lazarus dan orang kaya (Lukas
16:19). Orang kaya tersebut ada di neraka dan meminta hanya satu tetes air dan itu sudah
cukup. Firman Tuhan berkata di Yesaya 34:9,”Sungai-sungai Edom akan berubah
menjadi ter, dan tanahnya menjadi belerang; negerinya akan menjadi ter yang menyala-nyala.”
Di sana, setiap orang berada di tengah api. Orang-orang di sana melihat fatamorgana
sungai yang jernih di tengah-tengah api, tetapi ketika mereka sampai disana, sungai
tersebut tiba-tiba berubah menjadi api. Mereka juga melihat pohon-pohon yang buahnya
memberikan air, tetapi ketika mereka mencoba mengambil buahnya, buah tersebut
membakar tangan mereka dan setan-setan mentertawakan mereka.





Tuhan membawa kami ke suatu tempat di mana lebih buruk di bandingnkan tempat-tempat

yang pernah kita kunjungi. Kami melihat danau yang penuh dengan api dan
belerang. Di luar danau itu , ada danau yang lebih kecil. Di danau kecil sana, berjuta-juta
kali berjuta-juta orang melolong dan meminta Tuhan untuk berbelas kasihan kepada
mereka. Mereka berkata kepada Dia,”Tuhan tolong! Bawa kami keluar dari sini sebentar
saja! Tolong berikan kami kesempatan untuk keluar!!” Tetapi, Tuhan tidak bisa
melakukan apapun kepada mereka, karena penghakiman mereka sudah di tentukan.

Di antara berjuta-juta orang yang disiksa, Tuhan memperlihatkan kami untuk

mempusatkan perhatian ke salah satu orang dimana setengah badannya di rendam di
danau api. Tuhan memberikan kita pengertian untuk mengetahui pikiran orang tersebut.
Orang ini bernama Mark. Kami sangat kaget dengan hal-hal yang di katakan ke dirinya
sendiri di dalam pikirannya. Kami belajar sesuatu yang sangat penting ketika kami
mengetahui pikiran-pikirannya,”Saya akan memberikan apapun untuk berada ditempat
anda! Saya akan memberikan segalanya ke bumi meskipun hanya 1 menit saja. Saya
nggak perduli kalau saya menjadi orang yang paling gagal, paling sakit, paling di benci
atau paling miskin di dunia, saya mau kembali ke bumi! Hanya satu menit saja ke bumi.
Tuhan Yesus memegang tangan saya. Tuhan berkata ke pikiran Mark,”Mark, kenapa
kamu mau kembali ke bumi biarpun hanya satu menit saja?” Dengan suara menangis
dan kesakitan, dia berkata,”Tuhan! Aku mau memberikan segalanya untuk kembali ke
bumi hanya satu menit saja untuk bertobat dan di selamatkan.”


Ketika Tuhan mendengar apa yang Mark katakan, saya melihat darah keluar dari luka
Tuhan Yesus dan air mata membasahi mataNya dan Dia berkata,”Mark, itu sudah telat
bagi kamu! Ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai
selimutmu.” (Yesaya 14:11) Ketika Tuhan berkata ini kepada dia, dia terbenam di danau
selama-lamanya. Sedih sekali, semua orang disini tidak punya harapan lagi. Ketika kita
ada di bumi, kita punya kesempatan untuk bertobat hari ini dan pergi ke surga bersama
Tuhan Yesus Kristus.


Saya akan memberikan kesempatan untuk kakak perempuan saya untuk melanjutkan
kesaksian ini. Terima kasih.




(Kesaksian kedua dari Lupe)


Tuhan memberkati kamu, saudaraku. Mari kita membaca dari Firman Tuhan dahulu dari
Mazmur 18:10 “Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kakiNya.”
(Tambahan dari penerjemah - Terjemahan asli dari bahasa Ingris memakai Mazmur 18:9
di mana sebanding dengan terjemahan bahasa Indonesia-nya adalah Mazmur 18:10).
Ketika Tuhan memegang saya, saya memegang tangannya dan kami mulai turun ke
bawah lorong tersebut. Lorong tersebut menjadi bertambah gelap dan tambah gelap
sampai suatu waktu saya tidak bisa melihat tangan saya yang lain yang tidak memegang
tangan Tuhan.


Tiba-tiba, kami melewati sesuatu yang gelap dan bersinar yang membuat ribut.
Kegelapannya sangat pekat, sampai tanganmu tidak bisa memegang dinding lorong
tersebut. Kami pergi turun dengan sangat cepat seperti rasanya jiwa saya meninggalkan
tubuh saya.


Seketika, saya mencium bau sangat busuk. Semakin lama semakin tambah bau.
Kemudian saya mendengar tangisan berjuta-juta orang. Mereka tanpa henti-hentinya
berteriak, menangis, dan melolong. Saya sangat ketakutan dan berkata kepada
Tuhan,”Tuhan, kemana Engkau membawa saya? Tuhan kasihanilah saya! Tolong
kasihanilah saya!” Tuhan hanya berkata,”Ini sangat penting untuk kamu melihat hal
ini supaya kamu bisa menceritakan hal ini ke orang lain.”
Kami melanjutkan turun ke bawah melalui lorong yang berbentuk tanduk sampai kami
tiba di suatu tempat yang seluruhnya gelap. Seperti menarik korden yang berat dari mata
saya, kemudian saya melihat berjuta-juta api. Lebih parah, saya medengar banyak
tangisan tetapi saya tidak bisa melihat siapapun. Saya menjadi sangat takut. Saya berkata
kepada Tuhan,”Oh tolong Tuhan, kasihanilah saya. Oh tolong Tuhan, kasihanilah saya.
Jangan bawa saya ke tempat ini! Ampunilah saya!” Pada saat ini, saya tidak berpikir
bahwa saya hanya menjadi penonton saja di neraka. Berdiri bersama Tuhan, seluruh
tubuh saya bergetar dengan keras karena saya berpikir bahwa ini akhir hidup saya.
Kami mendekati sebuah api yang besar di depan kami, apinya besar dan membakar
dengan luar-biasa. Saya melanjutkan berjalan ke bawah sedikit, melihat banyak sekali api
dan mendengar jutaan orang menangis dengan serempak..

Kemudian saya melihat sebuah meja kayu yang tidak terbakar oleh api. Di meja itu ada
sesuatu yang kelihatan seperti botol-botol bir. Botol-botolnya keliatan membawa
kesegaran, tetapi mereka penuh dengan api. Ketika saya melihat hal itu, tiba-tiba ada
seorang muncul. Dagingnya hampir semuanya hancur dan yang masih tersisa hanyalah
bajunya yang penuh lumpur dan terbakar. Dia sudah kehilangan bola mata, mulut, dan
semua rambutnya dari api. Dia bisa melihat saya, meskipun dia tidak mempunyai bola
mata. Orang tersebut masih bisa berpikir, berperasaan, dan benar-benar melihat melalui
tubuh rohnya.


Orang ini mengulurkan tangannya yang kurus ke Tuhan dan mulai menangis,” Tuhan,
kasihanilah saya! Tuhan kasihanilah saya! Saya sangat kesakitan! Saya terbakar! Tolong
kasihanilah saya dan bawa saya keluar dari tempat ini!” Tuhan melihat orang ini dengan
sedihNya dan saya mulai merasakan ada sesuatu yang hangat di tangan saya. Saya
melihat dan itu adalah darah….darah Yesus! Darah Yesus keluar dari tanganNya ketika
Dia melihat orang tersebut di selimuti oleh api.


Kemudian, orang ini mengalihkan perhatiannya ke arah meja tersebut dan berjalan
menuju ke botol-botol bir tersebut. Dia mengambil sebuah botol dan seketika dia
mencoba minum dari botol itu, api dan asap muncrat keluar dari botol tersebut. Dia
menyandarkan kepalanya dan berteriak seperti teriakan yang belum pernah saya dengar
sebelumnya. Dia menangis dengan kesakitan yang luar biasa dan mulai minum dari apa
yang didalam botol tersbut. Tetapi, botol itu penuh dengan asam dan tenggorokan dia di
hancurkan oleh asam itu. Kami bisa melihat asam tersebut mengalir melewati perut dia
dan melukai dia.
Angka 666 di ukir di kepala depan orang ini. Di dada-nya ada sebuah plat yang di buat
dari logam yang tidak bisa diketahui, dan yang tidak bisa di hancurkan, baik oleh panas
ataupun cacing. Di plat tersebut, ada huruf-huruf yang kami tidak bisa mengerti. Tuhan,
dengan kasih karuniaNya yang besar, memberikan arti dari apa yang di tulis di plat
tersebut. “Saya disini karena saya pemabuk.” Orang tersebut meminta belas kasihan dari
Tuhan, tetapi Firman Tuhan sangat jelas ketika menjelaskan di 1 Korintus 6:10,
“Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang
pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah, dan penipu tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Tuhan”


Tuhan menunjukkan ke saya masa-masa hidup akhir dari orang ini, seperti di dalam film.
Hal itu di tayangkan seperti televisi layar lebar detik-detik terakhir orang ini sebelum
meninggal. Nama orang ini adalah Luis dan dia sedang minum-minum di bar. Saya
melihat meja yang sama dan botol-botol yang sama di bar. Di meja tersebut banyak
teman-teman dia (Saya bisa beritahukan kepadamu saat ini bahwa hanya ada SATU
TEMAN SEJATI, dan nama Dia adalah YESUS KRISTUS. Dia adalah teman yang
setia). Luis sedang mabuk dan teman-temannya sudah mabuk. Teman baiknya
mengambil botol, memecahkan botol tersebut dan mulai menghantam Luis. Ketika dia
melihat Luis terbaring di lantai, dia melarikan diri, tetapi Luis berdarah sampai mati di
lantai. Yang paling menyedihkan adalah dia mati tanpa menerima Tuhan.


Ditengah-tengah semua ini, semua dari jiwa-jiwa tersebut menangis dengan keras, saya
bertanya kepada Tuhan,”Oh Tuhan, tolong beritahukan saya, apakah orang ini mengenal
Engkau? Apakah dia tahu mengenai keselamatanMu?” Tuhan dengan sedihnya
menjawab,”Iya. Lupe. Dia tahu tentang Aku. Dia menerimaKu sebagai Juruselamat,
tetapi dia tidak melayani aku.” Kemudian saya berasa lebih tambah takut. Luis menangis
lebih kencang dan berteriak,”Tuhan ini menyakitkan! Ini menyakitkan! Berikanlah
kepada saya belas kasihan!” Dia menjulurkan tangannya kpada Tuhan, tetapi Tuhan
mengambil tanganku dan kami meninggalkan Luis. Api menyelimuti Luis lebih ganas
dan dia berteriak lebih keras,”Kasihanilah aku! Kasihanilah aku!!” Kemudian dia hilang
di tengah-tengah api.
Kami kemudian melanjutkan perjalanan kami, tempat ini sangat besar dan menakutkan!
Kami mendekati api yang lain dan saya berkata kepada Tuhan,”Tuhan, tidak! Saya tidak
mau melihat ini lagi! Saya mohon untuk mengampuni saya! Tolong ampuni saya! Saya
tidak mau melihat hal ini!” Jadi, saya menutup mata saya tetapi itu tidak ada bedanya,
buka mata atau tutup mata, saya masih bisa melihat segala sesuatunya. Api ini mulai
menurun pelan-pelan dan saya mulai melihat seorang wanita. Dia di penuhi dengan
lumpur dan lumpurnya penuh dengan cacing-cacing. Dia masih mempunyai sedikit
rambut dan dia di selimuti oleh lumpur yang penuh dengan cacing. Dia berteriak,”Tuhan
kasihanilah aku! Tuhan kasihanilah aku dan ampuni aku! Lihatlah aku! Ini menyakitkan!
Kasihanilah aku! Ambil semua cacing-cacing ini! Keluarkan aku dari tempat penyiksaan
ini, karena ini sangat menyakitkan!” Tuhan melihat dia dengan penuh kasihan. Ketika
kami memegang tanganNya, kami bisa merasakan sakit dan kesedihan yang ada di hati
Tuhan untuk semua orang yang hilang, di bakar selama-lamanya di api neraka.
Wanita ini tidak mempunyai mata atau bibir, tetapi dia masih bisa melihat dan merasa;
sekujur tubuhnya menjadi lebih sakit. Dia mempunyai sebuah botol di tangannya, penuh
dengan asam tetapi dia percaya itu adalah botol minyak wangi. Saya bisa melihat bahwa
itu adalah asam dan setiap kali dia menyemprot minyak wangi tersebut ke tubuh dia,
semprotan minyak wangi tersebut membakar dia. Bagaimanapun juga, dia masih tetap
menyemprotkan asam ini ke seluruh tubuh dia. Dia tetap berkata bahwa itu adalah parfum
mahal. Dia juga percaya bahwa dia memakai kalung yang indah, tetapi yang saya lihat
adalah ular-ular mengalungi leher dia. Dia percaya bahwa dia memakai kalung yang
sangat mahal, tetapi yang saya lihat adalah cacing-cacing, sepanjang 30.5 cm yang
dengan ganas-nya menggali lobang kedalam tulang-tulangnya. Dia berkata bahwa
perhiasannya adalah semua yang dia punya tetapi saya melihat kalajengking-kalajengking
dan cacing-cacing di sekujur tubuhnya. Dia mempunya plat logam seperti yang orang lain
pakai di neraka. Plat logam-nya bertuliskan,”Saya disini karena mencuri”
Wanita ini tidak ada penyesalan karena dosanya. Tuhan berkata kepadanya,”Magdalena,
kenapa kamu ada disini?” Dia berkata,”Buat saya, mencuri bukan suatu hal yang
menganggu saya. Yang saya perdulikan hanya mempunyai perhiasan dan mendapatkan
minyak wangi yang mahal. Saya tidak perduli saya mencuri dari siapa, selama saya bisa
keliatan bagus.”


Saya memegang tangan Tuhan ketika saya melihat cacing-cacing menggali lubang di
sekujur tubuhnya. Magdalena melihat sekitarnya seperti mencari sesuatu. Saya bertanya
ke Tuhan sekali lagi,”Tuhan, apakah orang ini dulunya mengenalMu?”Dan Tuhan
menjawab,”Ya, orang ini dulu mengenalKu”


Magdalena mulai melihat sekitarnya dan berkata,”Tuhan, dimana wanita yang dulu
menginjili saya tentang Engkau? Di mana dia? Saya telah ada di neraka selama 15
tahun.” Semua orang di neraka bisa mengingat semuanya. Magdalena tetap
bertanya,”Dimana wanita ini? Saya tidak bisa melihat dia!” Saya tahu tubuhnya tidak
bisa berputar karena dagingnya berada di posisi yang sama. Dia mencoba untuk berputar
dan melihat api yang lain untuk mencari wanita tersebut yang menceritakan Tuhan ke dia.
Tuhan menjawab,”Tidak! Tidak Magdalena, dia tidak ada disini. Wanita tersebut yang
menceritakan kamu tentang Aku sekarang bersamaKu di Kerajaan Surga.”
Setelah mendengar hal ini, dia menjatuhkan dirinya ke api, dimana membakar dia
semakin lagi. Plat logam dia menuduh dia sebagai pencuri. Saya ingin anda membaca di
Firman Tuhan di Yesaya 3:24 “Maka sebagai ganti rempah-rempah harum akan ada bau
busuk, sebagai ganti ikat pinggang seutas tali, sebagai ganti selampit rambut kepala
yang gundul, sebagai ganti pakaian hari raya sehelai kain kabung; dan tanda selar
sebagai ganti kemolekan.”


Ketika kami melanjutkan perjalanan kami, saya melihat sebuah tiang yang penuh dengan
cacing-cacing. Di sekelilingnya, ada sebuah papan luncur terbuat dari logam panas
bewarna merah. Di tiang tersebut ada sebuah papan tulisan yang bisa di lihat dari
manapun. Di papan tersebut di tulis,”Selamat datang semua pembohong dan tukang
gosip” Di akhir papan luncur tersebut ada kolam kecil dimana airnya mendidih. Kolam
tersebut keliatan seperti belerang yang di bakar. Kemudian saya melihat seorang yang
telanjang menyelusuri papan luncur tersebut. Selama mereka meluncur, kulit orang
tersebut terkelupas, dan lidah mereka membesar sampai lidahnya meledak dan cacing
cacing muncul dilidah orang tersebut. Hal ini memulai penyiksaan mereka. Firman Tuhan
berkata di Mazmur 73:18-19 “Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka,
Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata,
lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!”


Setelah melihat semuanya ini, kami di bawa keluar dari neraka dan kembali ke bumi.
Saya ingin memberitahukan anda bahwa Surga dan Neraka adalah lebih nyata daripada
dunia nyata yang kita tahu. Sekarang adalah waktunya untuk anda mengambil keputusan,
arah kemana anda akan pergi; untuk hidup dalam kekekalan bersama Yesus atau di bakar
di neraka. Tuhan tetap berkata kepada kami,”Tanpa kekudusan, tidak ada seorang-pun
yang bisa melihat aku” (Ibrani 12:14), Itulah kenapa saya menceritakan kepadamu hal
yang sama sekarang,”Tanpa kekudusan kamu tidak bisa melihat Tuhan.”


(Kesaksian ketiga dari Sandra)


Marilah kita baca Firman Tuhan di Matius 10:28, “Dan janganlah kamu takut kepada
mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa;
takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di
dalam neraka.”


Ketika seseorang tiba di neraka, orang tersebut mendapatkan tubuh kematian. Tuhan
Yesus memegang tangan saya dan kami mulai turun ke bawah melalui lorong yang
sangat gelap yang menuju ke perut bumi. Kami tiba di suatu tempat dengan banyak pintu-pintu
dan salah satu dari pintu tersebut terbuka dan kami masuk bersama dengan Tuhan.
Saya tidak melepaskan tangan saya dari tangan Tuhan karena saya tahu, kalau saya
melepaskan tangan saya dari tangan Tuhan, saya akan tinggal di neraka selama-lamanya.
Setelah melewati pintu tersebut, saya melihat sebuah tembok yang sangat besar. Disana
ribuan orang yang di gantung, oleh kaitan yang mengelilingi kepala mereka dan oleh
rantai yang di mengikat tangan mereka ke dinding. Kami melihat ribuan orang berdiri dan
di ikat, dan setiap dari mereka di selimuti api.
Kami mendekati ke salah satu api tersebut dan apinya mulai meredam secara perlahanlahan.
Seketika, saya bisa melihat orang di dalam, dan ketika dia berbicara, saya bisa tahu
kalau orang itu adalah laki-laki. Orang ini memakai baju nabi, dimana kotor dan hancur
seluruhnya. Cacing-cacing begerak-gerak di dalam dan keluar dari tubuh orang itu. Dia
kelihatan terbakar dan terluka oleh api. Bola matanya sudah tidak ada, dan dagingnya
meleleh dan jatuh ke tanah. Tetapi setelah dagingnya jatuh, daging baru tumbuh dan
prosesnya silih berganti.



Ketika dia melihat Yesus, dia berkata,”Tuhan kasihanilah saya, kasihanilah saya! Tolong

keluarkan saya dari tempat ini biarpun hanya sebentar! Hanya satu menit!” Di dada
orang tersebut, ada plat logam yang tertulis,”Saya disini karena mencuri”
Ketika Tuhan mendekati orang tersebut, Dia bertanya,”Siapakah namamu?” Orang
tersebut menjawab,”Andrew, nama saya Andrew, Tuhan” Tuhan bertanya lagi,”Berapa
lama kamu sudah ada disini?” Andrew menjawab,”Saya sudah ada di sini sudah lama
sekali.” Orang tersebut mulai menjelaskan ceritanya. Dia berkata bahwa dia telah
mendapatkan tanggung jawab untuk mengumpulkan perpuluhan dan mengatur distribusi
uang ke orang-orang miskin di gereja katolik. Tetapi, malahan dia mencuri uangnya.
Dengan pandangan yang penuh belas kasihan, Tuhan bertanya kepada orang
itu,”Andrew, apakah kamu pernah mendengar tentang Injil?” Andrew menjawab,”Ya
Tuhan, ada seorang wanita Kristen yang pergi ke gereja dan suatu kali menginjil kepada
saya, tetapi saya tidak mau terima. Saya tidak mau percaya waktu itu, tetapi saya mau
percaya sekarang! Sekarang saya percaya bahwa semuanya ini benar! Tolong Tuhan,
bawa saya keluar dari sini, setidak-tidaknya sebentar saja!”


Ketika Andrew sedang berbicara, cacing-cacing keluar melalui kedua lubang matanya,
kedua kupingnya dan masuk lagi melalui mulutnya. Andrew berusaha mencabut mereka
dengan kedua tangannya tetapi hal itu tidak mungkin. Andrew berteriak dengan
mengerikan dan meminta belas kasihan dari Tuhan. Dia tetap meminta Yesus untuk
membawa dia keluar dari tempat ini. Lebih celakanya, setan-setan datang menyiksa dia
secara terus menerus dengan menusukkan tombak-tombak mereka ke tubuh dia. Setan-setan
tersebut keliatan seperti boneka-boneka yang kita punya di bumi bernama “The
Jordanos” Saya melihat boneka-boneka tersebut di neraka tetapi mereka bukan boneka
lagi; mereka hidup dan sangat jahat. Tinggi mereka kira-kira hampir 1 meter dan
mempunyai gigi yang sangat tajam. Mulut mereka berlumuran darah dan mata mereka
seluruhnya bewarna merah.


Mereka menusuk Andrew dengan sekuat tenaga, sama seperti orang-orang lain yang
berada di tempat ini. Ketika saya melihat ini, saya bertanya kepada Tuhan, bagaimana
bisa kalo boneka di bumi bisa kelihatan persis seperti setan ini. Tuhan berkata kepada
saya bahwa setan-setan ini adalah roh-roh yang membawa kesedihan.


Ketika kami melanjutkan perjalanan kami, kami melihat banyak sekali orang di siksa.
Ketika salah satu orang yang disiksa tersebut melihat Tuhan, orang tersebut berusaha
menjamah Tuhan dengan tangannya yang kurus. Saya melihat seorang wanita yang mulai
berteriak ketika dia melihat Yesus. Dia berteriak, “Tuhan, kasihanilah aku! Bawa saya
keluar dari tempat ini!” Dia sangat kesakitan dan dia menjulurkan kedua tangannya ke
Tuhan. Dia tetap meminta Tuhan untuk membawanya keluar meskipun hanya 1 detik
saja. Wanita tersebut penuh dengan lumur. Rambutnya sangat kotor dan cacing-cacing
berjalan di sekujur tubuhnya. Dia berusaha mencabut cacing-cacing tersebut dengan
kedua tangannya tetapi setiap kali dia mencabut beberapa, cacing-cacing tersebut menjadi
tambah banyak. Cacing-cacing tersebut panjangnya kira-kira 15cm sampai 20cm. Firman
Tuhan berkata di Markus 9:44,”Dimana cacing-cacing tersebut tidak pernah binasa dan
api neraka tidak pernah padam.”

Saya merasa sangat iba melihat wanita ini dan mendengar tangisan dia sewaktu cacing-cacing
tersebut memakan daging wanita tersebut dengan ganasnya. Di dada wanita
tersebut ada sebuah lempengan logam yang tidak bisa di hancurkan dengan api. Di
lempengan tersebut tertulis,”Saya disini karena dosa percabulan.” Karena dosanya
tersebut, wanita tersebut di paksa untuk melakukan hubungan seks dengan ular yang
sangat gemuk dan menjijikan. Ular tersebut mempunyai duri-duri yang sangat besar,
sekitar 15cm sampai 20cm. Ular tersebut masuk ke tubuh wanita tersebut melalui bagian
tubuh yang sangat pribadi dan berjalan di dalam tubuh wanita tersebut dan melalui
kerongkongan. Ketika ular tersebut masuk ke tubuh wanita, dia mulai berteriak.
Dia meminta Tuhan lebih keras lagi untuk membawa dia keluar dari tempat ini, “Tuhan
saya disini karena melakukan dosa percabulan (hubungan seks di luar nikah). Saya
sudah di sini selama 7 tahun semenjak saya meninggal dunia karena AIDS. Saya
mempunyai 6 pasangan dan saya disini karena dosa percabulan.” Di neraka, dia harus
mengulangi dosa-nya berkali-kali. Tidak ada istirahat siang dan malam dan penyiksaannya
sama setiap kali. Dia berusaha menjulurkan kedua tangannya ke Tuhan, tetapi Tuhan
berkata kepadanya,”Blanca, sekarang sudah telat untuk kamu. Cacing-cacing akan
menjadi ranjangmu dan mereka akan menyelimuti kamu.” (Yesaya 14:11) Ketika
Tuhan berkata kata-kata ini, api mulai menutupi dia, dan saya tidak bisa lagi melihat dia.


Kami melanjutkan perjalanan kami, dan melihat ribuan demi ribuan orang. Disana
banyak anak muda, orang dewasa, dan orang tua menderita dalam siksaan. Kami tiba di
suatu tempat dimana kelihatannya seperti kolam renang yang sangat besar dan penuh
dengan api. Di kolam tersebut banyak sekali pria dan wanita. Setiap dari mereka
memakai plat logam yang tertulis: “Saya disini karena tidak memberikan perpuluhan
dan persembahan” Ketika saya membaca itu, saya bertanya kepada Tuhan,”Tuhan,
bagaimana hal ini bisa terjadi, bahwa orang-orang tersebut ada disini karena melakukan
dosa ini?” Tuhan berkata,”Ya, karena orang-orang tersebut berpikir bahwa
persembahan dan perpuluhan tidak penting, ketika FirmanKu berkata itu adalah
sebagai suatu perintah.” Di Maleakhi 3:8-9 berkata,”Bolehkah manusia menipu Tuhan?
Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata:”Dengan cara bagaimanakah kami
menipu Engkau?” Mengenai persembahan, perpuluhan, dan persembahan khusus!”
Tuhan berkata kepada saya bahwa ketika umatNya menyimpan perpuluhan mereka,
pekerjaan Tuhan terhambat dan berhenti, dan Firman Tuhan tidak bisa di beritakan.
Orang-orang di tempat ini menderita 1000 kali lebih parah daripada yang lainnya karena
orang-orang ini sudah tahu Firman Tuhan dan tidak melakukannya.


Kami berjalan lagi dan Tuhan menunjukkan kepada saya seorang laki-laki. Saya bisa
melihat dia dari pinggang ke kepala dan saya mulai melihat penglihatan bagaimana
orang tersebut meninggal dunia. Nama orang tersebut adalah Rogelio. Dia berada di
mobilnya ketika ada seorang yang mendekati dia untuk memberitakan injil dan
memberikan dia sebuah Alkitab. Tetapi Rogelio menolak orang tersebut dan melanjutkan
perjalanan dia, tanpa mengetahui bahwa beberapa menit kemudian, mobilnya mengalami
tabrakan. Tidak lama kemudian dia meninggal.


Pada saat mobilnya tabrakan, Alkitab terbuka di ayat Wahyu 21:8 “Tetapi orang-orang
penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji orang-orang pembunuh,
orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah penyembah berhala dan semua
pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala
oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.” Ketika Rogelio membaca ayat ini,
dia meninggal seketika dan tiba di neraka.


Dia baru saja berada di neraka dan masih ada sisa daging di mukanya. Bagaimanapun
juga, dia di siksa seperti orang-orang lainnya di neraka. Mula-mulanya, dia tidak tahu
kenapa dia berada di neraka. Saya berpikir ketika orang kristen tersebut mendekati
mobilnya, itu hanya kesempatan satu-satunya dan yang terakhir untuk Rogelio untuk
menerima Tuhan Yesus. Dengan cara yang sama, banyak orang juga mempunyai
kesempatan untuk menerima Tuhan. Sekarang, saya mengajak anda untuk membuka
hatimu untuk Yesus. Dia satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6). Hanya
melalui Dia, kita dapat di selamatkan untuk masuk ke kerajaan Surga (Kisah Para Rasul
4:12). Tuhan juga meminta kita untuk mengikuti Dia dalam kekudusan. Tuhan
memberkatimu.




(Kesaksian keempat) 


Tuhan memberkatimu saudara-saudariku. Ketika Tuhan membawa tangan saya, saya bisa
melihat bahwa saya sedang berdiri di atas sebuah batu, dan di belakang kami, saya
melihat seorang malaikat. Kami mulai turun ke bawah melalui sebuah lorong dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Secara cepat, saya melihat bahwa malaikat tersebut sudah
tidak ada, dan saya merasa sangat takut. Saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan,
dimanakah malaikat tersebut? Kenapa dia tidak ada disini lagi?” Tuhan berkata,”Dia
tidak bisa pergi kemana kita akan pergi.”


Kami melanjutkan turun ke bawah dan kemudian tiba-tiba berhenti seperti elevator. Saya
melihat beberapa terowongan dan kami masuk ke dalam satu terowongan tersebut seperti
yang di ceritakan oleh Sandra. Kami kemudian melihat tembok. Di tembok itu banyak
orang di ikat di kepala mereka dan dengan rantai besi di pergelangan tangan mereka.
Tembok di mana orang-orang tersebut di ikat itu sangat panjang dan kelihatannya tidak
ada akhirnya. Berjuta-juta orang di ikat disana. Mereka mempunyai cacing-cacing di
sekujur tubuh mereka. Saya melihat ke jauh dan masih melihat dinding yang sama, mirip
dengan yang lainnya. Saya berkata kepada Tuhan, “Tuhan! Banyak sekali orang-orang di
tempat ini!” Secara cepat, sebuah ayat melintas di pikiran saya; ayat tersebut yang saya
tidak pernah tahu sebelumnya. Tuhan berkata kepada saya,” Dunia orang mati dan
kebinasaan tak akan puas.” (Amsal 27:20)


Kami meninggalkan daerah tersebut dan dengan segera tiba di suatu tempat yang
bernama, “Lembah tempat kawah-kawah mendidih” Di kawah-kawah ini penuh
dengan lumpur yang mendidih dan kami mendekati salah satu dari mereka. Orang
pertama yang kami lihat adalah seorang wanita. Tubuhnya terapung dan tenggelam
dengan lumpur yang mendidih, tetapi ketika Tuhan melihat dia, wanita tersebut berhenti
bergerak dan tetap diam di lumpur dari pinggang ke bawah. Tuhan bertanya kepada
wanita tersebut, “Wanita, siapakah namamu?” Wanita tersebut menjawab,”Nama saya
Rubiela.”


Rambut wanita tersebut penuh dengan lumpur mendidih dan dagingnya menggantung
dari tulang-tulangnya, dimana tulang-tulangnya terbakar hangus oleh api. Cacing-cacing
masuk melalui kedua lubang matanya dan keluar dari mulut, dan masuk lagi melalui
hidung dan keluar dari kedua kupingnya. Ketika cacing-cacing tersebut tidak bisa masuk,
mereka membuat lubang untuk masuk ke bagian tubuh yang lain dimana menyebabkan
kesakitan yang tidak bisa di lukiskan.


Dia berteriak,”Tuhan tolong! Bawa saya keluar dari tempat ini. Kasihanilah saya! Saya
tidak bisa terus menerus seperti ini! Tolong hentikan hal ini Tuhan! Saya tidak bisa
tahan lagi! Kasihanilah saya!” Tuhan bertanya kepada Rubiela kenapa dia ada disini. Dia
berkata bahwa dia ada disini karena dosa keseombongan oleh karena kecantikan, dimana
sama persis dengan kata-kata yang tertulis di lempengan logam di dada wanita tersebut.
Di tangan wanita tersebut, dia memegang sebuah botol yang keliatannya biasa-biasa saja,
tetapi menurut dia, botol itu kelihatannya sangat mahal. Rubiela mengambil botol
tersebut, dimana penuh dengan asam dan menyemprotkan ke seluruh tubuhnya. Hal ini
menyebabkan semua dagingnya menjadi meleleh dan menyebabkan kesakitan yang luar
biasa.


Dia berteriak kepada Tuhan, “Tuhan tolong, kasihanilah saya! Saya tidak bisa disini
lebih lama lagi! Hanya satu detik saja Tuhan.” Saya tidak berkata bahwa itu adalah dosa
untuk menggunakan botol parfum, tetapi Tuhan berkata bahwa wanita tersebut ada disini
karena oleh parfum-nya, seperti Firman Tuhan berkata dalam Ulangan 5:7 “Jangan ada
padamu tuhan lain di hadapanKu.”. Dia ada di sana oleh karena kecantikan, minyak
wangi dan kecantikan yang menjadi tempat paling utama di hidupnya. Bagaimanapun
juga, Tuhan Yesus adalah Raja segala raja, dan Tuhan segala tuhan! Dia yang harus
menjadi terutama di hidup anda; dan inilah kenapa dia ada disini. Dengan kesedihan,
Tuhan melihat dia dan berkata,”Rubiela, sekarang sudah telat bagimu, cacing-cacing
akan menjadi ranjang dan juga menutupi kamu.” Ketika Tuhan berkata demikian, api
menutupi dia sepenuhnya. Ketika tubuhnya di bakar di dalam tempat mendidih tersebut,
dia kesakitan dengan luar biasa.


Ketika kami menjauhi tempat itu dan tiba di suatu tempat dengan pintu-pintu raksasa.
Sewaktu kami mendekati mereka, mereka terbuka untuk kami. Di sisi yang lain, kami
melihat suatu gua raksasa. Ketika saya melihat ke atas, saya melihat banyak lampu-lampu
bewarna-warni dan bergerak seperti uap. Kemudian kami mendengar musik: salsa,
ballenato, rock, dan bermacam-macam musik yang orang-orang dengar biasanya di radio.
Tuhan membuat gerakan dengan tanganNya dan kami melihat berjuta-juta orang
tergantung dengan rantai di kedua tangannya. Mereka melompat-lompat dengan keras di
atas api.


Tuhan melihat kami dan berkata: “Lihatlah, ini adalah upah untuk para penari.”
Mereka harus melompat dengan gigih keatas dan kebawah sesuai dengan irama musik.
Ketika musik salsa di putar, mereka harus melompat sesuai dengan irama tersebut, ketika
musik lain di putar, mereka harus melompat sesuai dengan irama musik lain tersebut.
Mereka tidak bisa berhenti melompat. Lebih parah lagi, sepatu mereka mempunyai duri
sepanjang 15cm di bawahnya. Ketika melompat, duri itu akan menusuk kaki mereka dan
mereka tidak punya waktu untuk beristirahat. Ketika seseorang mulai berhenti, setan-setan
mulai datang dan memukul dengan tombak, mengutuk mereka, dan
berkata,”Sembah dia! Inilah kerajaanmu sekarang, sembah setan! Sembah dia! Kamu
tidak bisa berhenti menyembah dia! Sembah dia! Kamu harus menyembah dia! Kamu
harus melompat! Kamu harus menari! Kamu tidak bisa berhenti satu detikpun.”


Sangat mengerikan ketika orang-orang kristen yang tahu Tuhan, tetapi mereka meninggal
di klub malam. Mungkin anda bertanya,”Dimana di Alkitab yang mengatakan bahwa
menari itu salah?” Di dalam Yakobus 4:4, Firman Tuhan berkata, “Hai kamu, orang-orang
yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah
permusuhan dengan Tuhan? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia
menjadikan dirinya musuh Tuhan.” Ingatlah bahwa dunia akan binasa, semuanya akan
hancur, tetapi orang yang melakukan kehendak Tuhan akan tetap selamanya. Juga di
1 Yohanes 2:15-17, “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.
Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta
keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini
sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Tuhan tetap
hidup selama-lamanya.”Ingatlah, bahwa dunia dengan segala isinya akan binasa, tetapi
setiap orang yang melakukan kehendak Tuhan Yesus akan hidup selama-lamanya.


Saudara dan Saudariku, ketika kami meninggalkan tempat ini, kami melihat sesuatu
seperti jembatan-jembatan yang memisahkan beberapa tempat-tempat penyiksaan. Kami
melihat sebuah roh berjalan di atas jembatan. Roh itu keliatan seperti boneka yang kami
lihat di bumi; nama boneka itu adalah Treasure Trolls. Roh itu mempunyai warna rambut
yang bewarna-warni dan dengan muka seperti orang tua tetapi dengan badan seperti anak
kecil; Roh ini tidak mempunyai organ seksual. Mata-nya penuh dengan kebencian. Tuhan
menjelaskan bahwa roh ini adalah roh kebinasaan. Roh ini mempunyai tombak di kedua
tangannya dan berjalan dengan penuh kesombongan seperti ratu atau seperti
peragawan/peragawati.


Ketika roh itu berjalan, dia menusukkan orang-orang di bawah dengan tombaknya. Dia
mengutuk mereka dengan berkata, “Ingatkah pada hari kamu berada di luar gereja dan
kamu tidak mau masuk ke dalam? Ingatkah hari di mana mereka mengabarkan Injil ke
kamu dan kamu tidak mau dengar? Ingatkah hari di mana mereka memberikan traktat
Injil dan kamu membuangnya?” Orang-orang yang di siksa tersebut berusaha menutupi
kuping mereka. Mereka berteriak balik ke setan itu “Diam! Diam! Jangan kasih tahu
saya lagi! Saya tidak mau tahu lagi, Diam!” Bagaimanapun, roh jahat tersebut menikmati
dirinya sewaktu melakukan hal itu karena itu menyebabkan kesakitan ke dalam jiwa
orang-orang yang tersiksa.


Kami melanjutkan perjalanan dengan Tuhan. Ketika melihat begitu banyaknya orang-orang
yang tersiksa, kamu mengamati seorang laki-laki yang berteriak lebih keras
daripada orang-orang yang juga sedang di bakar disana. Laki-laki tersebut berkata,”Bapa,
Bapa, kasihanilah aku!” Pertama-tama Tuhan tidak mau melihat laki-laki ini, tetapi
ketika dia mendengar kata “Bapa” Dia terhentak dan memutar balik. Yesus melihat dia
dan berkata,”Bapa? Kamu memanggil Aku Bapa? Tidak, Aku bukan Bapamu dan
kamu juga bukan anakKu. Kalau kamu anakKu, kamu akan bersama denganKu di
kerajaan surga. Kamu adalah anak dari si jahat.” Kemudian api kembali naik ke atas
dan menutupi sekujur tubuhnya.
Tuhan menjelaskan kepada kami tentang latar belakang laki-laki ini. Laki-laki ini
memanggil Yesus sebagai Bapa karena selama di dunia, dia telah mengenal Yesus. Dia
dulu pergi ke gereja dan mendengarkan firman Tuhan dan dia mendapat banyak janji dari
Tuhan. Jadi kami bertanya,”Kenapa Tuhan? Mengapa dia ada disini sekarang?” Tuhan
menjawab “Dia tidak hidup dengan sungguh-sungguh. Dia hidup di rumah tanpa
melakukan perintahKu, dan dia juga pergi ke gereja seperti orang suci. Dia berpikir di
hatinya, ‘Wah, tidak ada orang yang hidup dekat dengan saya, baik pendeta saya atau
saudara-saudari saya dalam Tuhan, jadi saya bisa melakukan apa yang saya mau’.
Tetapi dia lupa bahwa mata Tuhan ada di segala tempat dan tidak ada seorangpun
yang bisa berbohong dan bersembunyi dari Tuhan.”


Firman Tuhan berkata,”Jangan sesat! Tuhan tidak membiarkan diriNya dipermainkan.
Karena apa yang di tabur orang, itu juga yang akan di tuainya.” (Galatia 6:7). Orang ini
menderita 1000 kali lebih parah daripada yang lain-lainnya. Dia harus membayar satu
upah dosa untuk dosa-dosa dia dan satu dosa untuk berpikir kalau dia bisa
mempermainkan Tuhan.


Sekarang ini, banyak orang berusaha untuk membuat tingkatan dosa; mereka berpikir
bahwa homoseksual, pencuri, dan pembunuh mempunyai dosa yang lebih besar daripada
pembohong dan tukang gossip. Tetapi di mata Tuhan, semua dosa ini mempunyai bobot
yang sama dan upah yang sama. Alkitab menjelaskan,”Sebab upah dosa adalah maut”
(Roma 6:23) “Orang yang berbuat dosa, itu harus mati.” (Yehezkiel 18:20) Saudarasaudariku,
saya mengundang kamu untuk menerima undangan dari Tuhan Yesus. Tuhan
Yesus mengulurkan tanganNya yang penuh belas kasihan kepada kamu jikalau kamu
mau bertobat. Firman Tuhan berkata bahwa siapapun yang bertobat akan menerima belas
kasihan. Adalah lebih baik untuk percaya sekarang daripada menunggu dan menemukan
jalan yang lebih susah nantinya.
Tuhan memberkatimu.




Kesaksian ke 5 


Firman Tuhan berkata di Roma 6:23 “Sebab upah dosa adalah maut; tetapi karunia
Tuhan ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.“


Ketika kami pergi ke neraka, saya merasakan sakit dan pengalaman seperti orang mati.
Saya merasa takut dengan apa yang saya lihat. Saya sadar bahwa banyak, banyak sekali
orang disana; semuanya berteriak dan menangis. Semuanya gelap tetapi dengan
kehadiran Tuhan, kegelapan tersebut hilang. Kami melihat ribuan demi ribuan jiwa-jiwa
terhilang menangis meminta pertolongan dan belas kasihan. Mereka berteriak meminta
Tuhan untuk membawa mereka dari tempat tersebut. Kami bisa merasakan penderitaan
karena kami tahu Tuhan-pun bisa merasakan penderitaan ketika Tuhan melihat mereka.
Banyak yang berteriak ke Tuhan untuk membawa mereka keluar untuk sementara, hanya
untuk satu detik saja. Tuhan biasanya bertanya kepada mereka, “Kenapa kamu mau
keluar?” dan mereka akan menjawab, “Karena saya ingin di selamatkan! Saya ingin
bertobat dan di selamatkan!” Bagaimanapun juga, hal itu sudah telat buat mereka.
Dengarlah saudara-saudariku, sekarang ini adalah kesempatan kamu untuk menentukan
hidup kekal kamu. Kamu bisa menerima tempat keselamatan yang kekal atau tempat
penyiksaan yang kekal .


Kami pergi ke bawah lebih jauh. Saya melihat lantai di mana kami berjalan, telah di
hancurkan oleh api, lumpur dan banyak api yang keluar dari tanah tersebut. Disana juga
tercium bau busuk yang sangat menusuk. Kami merasa sangat pusing dan tidak nyaman
oleh karena bau dan teriakan dari orang-orang yang disiksa.


Kami melihat seorang laki-laki dari kejauhan. Orang ini terbenam oleh lumpur mendidih
dari pinggang ke bawah. Sewaktu dia mengeluarkan tangannya dari lumpur, daging yang
tadinya menempel di tulang, akan terkelupas dan jatuh ke lumpur mendidih. Kami bisa
melihat ada kabut abu-abu di dalam tulangnya jadi kami bertanya apakah kabut abu-abu
tersebut. Tipe kabut abu-abu ini ada di setiap orang di neraka. Tuhan berkata kabut abu-abu
itu adalah jiwa orang yang di perangkap oleh tubuh dosa; seperti yang di tulis di kitab
Wahyu 14:11 “Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya,
dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang
menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda
namanya.”


Kami mulai mengerti banyak hal yang kami kadangkali kami anggap sepele di bumi,
lebih pentingnya, pesan yang paling penting adalah hidup kita di muka bumi akan
menentukan hidup kita yang kekal nantinya.


Selama kami berjalan bergandengan tangan dengan Tuhan, kami sadar bahwa di neraka
banyak tempat, dengan tingkat penyiksaan yang berbeda. Kami datang ke suatu tempat di
mana banyak sel-sel penjara yang berisi orang-orang yang tersiksa. Orang-orang yang
menderita ini di siksa oleh banyak tipe setan. Setan-setan tersebut biasanya mengutuk
mereka dengan berkata,”Kamu orang terkutuk! Sembah setan! Layani setan dengan apa
yang kamu lakukan di bumi!” Orang-orang tersebut menderita dengan luar biasa oleh
cacing-cacing dan api seperti asam di sekujur tubuh mereka.


Kami melihat dua orang laki-laki di dalam satu sel penjara, setiap dari mereka
mempunyai pisau di tangan mereka dan menusuk satu sama lainnya. Mereka berkata satu
sama lainnya, “Kamu orang terkutuk! Ini karena kamu saya ada disini sekarang! Kamu
membuat saya disini karena kamu membuat saya buta akan kebenaran dan tidak
membuat saya mengenal Tuhan! Kamu tidak membuat saya menerima Dia! Banyak
waktu saya punya waktu dan kamu tidak membawa saya ke Dia! Karena itu saya disini,
disiksa siang dan malam!”















Melalui suatu pengelihatan, Tuhan menunjukkan kepada kami, kehidupan dua orang

tersebut sewaktu mereka di muka bumi. Kami melihat mereka ada di dalam klub. Karena
percekcokan akhirnya mereka berkelahi. Mereka sebenarnya dalam keadaan mabuk.
Salah satu dari mereka mengambil botol yang hancur dan satu-nya lagi mengambil pisau.
Mereka berkelahi sampai setiap dari mereka luka dan akhirnya meninggal dunia. Di
neraka, mereka akhirnya harus mengulangi kejadian yang sama selama-lamanya. Mereka
juga di siksa oleh kejadian di mana mereka dulunya adalah teman baik di bumi seperti
saudara yang mengasihi satu sama lain.


Saya ingin memberitahukan kepada anda hari ini bahwa hanya ada satu teman sejati dan
namanya adalah Yesus dari Nazareth. Dia teman yang sejati dan setia bersama dengan
kamu di setiap waktu.


Ketika kami melanjutkan perjalanan, kami melihat seorang wanita di dalam sel penjara,
dan dia bergulir di dalam lumpur. Rambutnya hancur dan penuh dengan lumpur. Di
dalam sel yang sama, ada sebuah ular yang besar dan gemuk. Ular tersebut mendekat ke
wanita tersebut, mengelilingi tubuhnya dan masuk ke dalam tubuhnya mulai dari bagian
tubuh yang privat. Dia di paksa untuk melakukan hubungan seks dengan ular tersebut. Di
tempat itu, semua pria dan wanita yang dulunya melakukan dosa percabulan, di paksa
untuk melakukan hal yang sama di neraka. Bagaimanapun, mereka harus melakukan hal
itu dengan ular-ular yang bertanduk sepanjang 15cm. Ular tersebut menghancurkan
tubuhnya setiap kali ular tersebut masuk ke dalam tubuhnya. Wanita tersebut berteriak ke
Tuhan dan minta Tuhan untuk menghentikan hal itu. Wanita tersebut tidak mau kesakitan
lagi. “Tolong berhenti! Saya tidak mau melakukan hal itu lagi! Tolong! Tolong
berhenti!” Dia memohon kepada Tuhan sewaktu ular itu masuk ke dalam tubuh wanita
tersebut dan menghancurkan tubuhnya terus menerus.


Kami berusaha menutup kuping kami dari teriakan wanita tersebut tetapi kami masih bisa
mendengar teriakannya. Kami berusaha lebih keras untuk menutup telinga kami, tetapi
sia-sia. Kami berkata kepada Tuhan,”Tolong Tuhan, kami tidak mau melihat dan
mendengar hal ini lagi! Tolong!” Tuhan berkata,”Adalah perlu untuk kamu melihat hal
ini supaya kamu bisa menceritakan ke orang lain karena orang-orang sedang di
hancurkan, orang-orang mengabaikan berita kesalamatan yang benar, satu-satunya
jalan keselamatan.”


Kami melanjutkan perjalan kami dan kami melihat danau yang sangat besar dengan
ribuan orang di tengah-tengah api. Mereka melambai-lambaikan tangan mereka meminta
pertolongan tetapi banyak sekali setan-setan yang melayang-layang di atas tempat itu.
Setan-setan tersebut memakai tombak dengan mata tombak berbentuk huruf S untuk
melukai orang-orang yang di bakar di danau itu. Setan-setan itu mencaci maki dan
mengutuki orang-orang tersebut dengan berkata,”Kamu orang terkutuk! Sekarang kamu
harus menyembah setan! Sembah setan, sembah dia seperti yang kamu lakukan ketika
kamu di bumi!” Disanabanyak ribuan demi ribuan orang. Kami sangat ketakutan dan


kalau kami tidak memegang tangan Tuhan, kami akan ditinggalkan di tempat yang
menakutkan tersebut. Kami sangat ketakutan dengan apa yang kami rasakan.
Di kejauhan kami melihat seorang laki-laki berdiri dimana dia merasakan kesakitan yang
luar biasa. Dia mempunyai dua setan yang melayang-layang di atasnya, sedang menyiksa
dia. Setan-setan tersebut menusukkan tombaknya ke dalam tubuh orang tersebut dan
mencabut tulang rusuk-tulang rusuknya. Mereka juga mengerjai dia setiap waktu. Tuhan
menunjukkan ke saya bahwa orang tersebut sekarang disiksa juga dengan kekhawatiran
akan keluarganya yang dia tinggalkan di bumi. Orang tersebut tidak ingin keluarganya
tiba di tempat penyiksaan yang sama. Dia khawatir karena dia tidak pernah memberikan
berita keselamatan ke keluarganya. Dia selalu di siksa karena dia ingat bahwa
keluarganya tersebut punya satu kesempatan untuk menerima berita keselamatan. Dia
adalah orang yang paling utama untuk memberitakan berita keselamatan ke keluarga
dia, tetapi dia memilih untuk mengabaikan hal tersebut dan sekarang dia khawatir tentang
anak-anak dan istrinya.


Penyiksaan tersebut berlanjut dengan setan-setan tersebut memotong kedua tangannya,
dia jatuh ke lumpur mendidih. Karena sakit dari lumpur mendidih, dia bergolak seperti
cacing dari satu tempat ke tempat lain. Dagingnya copot dari tulang-tulangnya
disebabkan oleh panas. Kemudian dia berusaha untuk bergulir seperti ular, berusaha
untuk keluar dari tempat itu, tetapi setiap kali dia mencoba, setan-setan tersebut
mendorong dia kembali dan masuk ke lumpur lebih dalam lagi.


Kami kemudian melihat banyak setan-setan di satu tempat. Saya melihat satu dari setan-setan
tersebut kehilangan salah satu sayap-nya. Saya bertanya kepada Tuhan,”Tuhan,
kenapa setan itu kelihangan satu sayap?” Tuhan berkata,”Setan itu di kirim ke bumi
dengan satu tujuan tapi dia tidak menyelesaikan tugasnya dan dia di tengking balik ke
neraka oleh salah satu hamba Tuhan. Kemudian datang Lucifer dan menghukum dia
dan mencabut salah satu sayapnya.” Kemudian kami mengerti bahwa sebagai orang
kristen, kita mempunyai wewenang dan kuasa di dalam nama Yesus untuk menghardik
semua setan-setan.


Saudara-saudariku yang sedang mendengarkan perkataan-perkataan ini, kesaksian ini
bukan untuk menghukum, tetapi untuk keselamatan sehingga kamu bisa menguji diri
sendiri dan melihat kondisi hatimu di hadapan Tuhan. Hal ini terjadi supaya kamu bisa
mengubah cara hidupmu , keselamatanmu dan bukan untuk penghukuman. Sekarang ini,
angkatlah hatimu ke Tuhan dan akuilah semua dosamu, sehingga ketika Tuhan datang
pada saat ini, kamu bisa pergi bersama denganNya dan bukan ke tempat penyiksaan di
mana banyak tangisan dan kertak gigi. Di neraka, kamu bisa menyadari sungguh-sungguh
kenapa Yesus membayar harga yang sangat mahal di kayu salib.


Kami melihat banyak orang di neraka dimana mereka tidak tahu kenapa mereka disana.
Hidup mereka penuh dengan aktivitas-aktivitas dimana yang mereka pikir bukanlah dosa.
Saudara-saudariku, jangan berpikir bahwa berbohong, mencuri, memikirkan diri sendiri
adalah hal yang bisa di terima! Ini semua adalah dosa di hadapan Tuhan! Berbaliklah dan
jangan lakukan hal yang sama! Saya memberikan pesan ini supaya kamu bisa berhenti
berbuat dosa dan melihat wajah Tuhan lebih lagi.




Kesaksian ke 6 


Mazmur 62:13 “Dan daripadaMu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas
setiap orang menurut perbuatannya.”(Tambahan dari penerjemah - Terjemahan asli dari
bahasa Ingris memakai Mazmur 62:12 di mana sebanding dengan terjemahan bahasa
Indonesia-nya adalah Mazmur 62:13).


Di suatu pagi, Tuhan mengunjungi kami di ruangan kami berkumpul. Dia membawa
kami dengan tanganNya dan kami mulai turun ke pusat bumi/neraka. Hati saya penuh
dengan perasaan takut, saya tidak bisa menjelaskannya. Saya hanya tahu bahwa saya
tidak bisa melepaskan genggaman tangan saya ke Tuhan. Saya merasa bahwa Tuhan
Yesus adalah hidup saya, terang saya, dan semua harapan saya ada di dalam Dia. Jika
tidak demikian, saya bisa pergi ke neraka. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan
mengalami hal ini. Saya tidak percaya mula-mulanya bahwa neraka itu ada. Meskipun
sebagai orang kristen, saya selalu berpikir bahwa tempat perhentian sementara adalah
neraka, tetapi Tuhan menunjukkan ke saya keadaan neraka yang sesungguhnya.


Ketika kami tiba di neraka, saya merasakan neraka tersebut berguncang. Setan-setan
berusaha kabur karena mereka semua tidak bisa tahan akan hadirat Tuhan. Kami
mendengar banyak jiwa-jiwa terhilang berteriak lebih keras karena mereka tahu bahwa
Yesus dari Nazareth ada disana. Mereka semua tahu bahwa hanya ada seorang yang
mereka pikir bisa menolong mereka keluar dari neraka. Mereka mempunyai harapan
tersebut meskipun harapan itu adalah harapan yang palsu.


Kami berjalan bergandengan tangan dengan Tuhan Yesus dan tiba di suatu tempat di
mana orang-orang di siksa karena dosa percabulan. Yesus melihat seoarng wanita yang di
selimuti oleh api. Ketika Yesus melihat dia, apinya mulai mereda meskipun
penyiksaannya tidak mereda. Kami bisa melihat dia tidak memakai pakaian. Tubuh dia
semuanya kotor dan dia sangat bau. Rambutnya berantakan dan di sekujur tubuhnya ada
lumpur yang bewarna kuning. Dia tidak mempunyai mata dan bibirnya hancur berkeping-keping.
Dia tidak punya telinga lagi, hanya lubang. Dengan kedua tanganya, kelihatan
tulang-tulang yang bewarna hitam hangus, dia berusaha menaruh kembali daging yang
copot dari mukanya ke tempat asalnya. Tetapi hal ini memberikan dia sakit yang lebih
lagi.
Dia akhirnya gemetar dan berteriak lebih keras; teriakannya tidak pernah berhenti. Dia
penuh dengan cacing-cacing dan ada ular yang mengelilingi tangan dia. Ular itu sangat
tebal dan mempunyai banyak duri. Dia mempunyai angka 666 di tubuhnya. Angka
binatang buas seperti yang di tulis di Wahyu 4:9-11. Dia juga mempunyai lempengan
logam yang tertempel di dadanya yang dibuat oleh logam yang tidak pernah diketahui
jenisnya. Metal tersebut tidak bisa meleleh oleh panas-nya api. Di lempengan logam
tersebut ada kalimat yang tertulis dalam bahasa aneh, tetapi kami bisa mengeri apa
artinya kalimat itu. Kalimat itu tertulis,”Saya disini karena dosa percabulan.”


Ketika Yesus melihat dia, Yesus bertanya,”Elena, kenapa kamu ada ditempat ini?”
Ketika Elena sedang menjawab pertanyaan Tuhan, tubuhnya hancur dengan sakit
penderitaan yang luar biasa. Dia berkata bahwa dia disini oleh karena dosa percabulan.
Elena meminta pengampunan dari Tuhan terus menerus.


Kemudian kami mulai melihat bagaimana Elena meninggal dunia. Ketika dia meninggal,
dia sedang melakukan hubungan intim dengan salah satu pasangan-nya (dia mempunyai
banyak pasangan gelap), karena dia berpikir bahwa pasangan kumpul kebo dia yang
sekarang sedang pergi dalam perjalanan. Tetapi, pasangan kumpul kebo dia yang
sekarang balik dari kerjanya dan menemukan Elena sedang di ranjang dengan pria lain.
Pasangan kumpul kebo-nya pergi ke dapur dan mengambil pisau besar dan
menusukkan di punggung Elena. Elena meninggal seketika dan di bawa ke neraka, persis
ketika dia meninggal, dengan tidak memakai pakaian.


Di neraka, segala sesuatunya terjadi seperti yang terjadi di bumi dan Elena masih
mempunyai pisau besar di punggungnya, menyebabkan kesakitan yang luar biasa. Pada
saat ini, Elena telah berada di neraka selama 7 tahun dan dia masih bisa ingat setiap saat
hidup dan mati dia. Dia juga masih ingat dimana seseorang berusaha mengabarkan
tentang Yesus ke dia; bahwa Yesus adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan dia.
Tetapi sekarang sudah telat waktunya untuk dia dan juga bagi semua orang yang di
neraka.


Firman Tuhan berbicara banyak mengenai dosa percabulan. Fiman Tuhan di 1 Korintus
6:13 mengatakan “Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan; tetapi kedua-duanya
akan di binasakan Tuhan. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan
untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.” Selanjutnya, di 1 Korintus 6:18 “Jauhkanlah
dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya.
Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.”


Ketika Yesus selesai berbicara dengan Elena, Elena di selimuti oleh api dan kami tidak
bisa lagi melihat ia. Tetapi kami mendengar suara dagingnya yang terbakar dan juga
teriakan-teriakan yang menakutkan, saya sendiri tidak bisa menjelaskan dengan katakata.
Ketika kami melanjutkan perjalanan dengan Tuhan, Tuhan menunjukkan kepada kami
semua orang disana: penyembah berhala, penyihir, bejat moral, pezinah, pembohong, dan
homoseksual. Kami sangat takut dan yang kami inginkan adalah keluar dari neraka.
Tetapi Yesus tetap berkata bahwa hal ini perlu untuk di lihat supaya kami bisa
menceritakan ke orang lain dan supaya mereka percaya.


Kami melanjutkan perjalanan kembali, kami memegang tangan Tuhan lebih erat. Kami
datang ke bagian neraka yang tidak akan pernah saya lupakan. Kami melihat seorang
laki-laki berumur 23 thn; tergantung dari pinggang di tengah-tengah api. Kami tidak bisa
melihat secara persis tipe penyiksaannya, tetapi angka 666 di ukir di atas dia. Dia juga
mempunyai lempengan logam di dadanya dengan kalimat “Saya disini karena menjadi
normal”. Ketika dia melihat Yesus, dia mengulurkan tangannya ke arah Yesus meminta
belas kasihan. Firman Tuhan berkata di Amsal 14:12 ”Ada jalan yang disangka orang
lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”


Ketika kami membaca kalimat “Saya disini karena menjadi normal”, kami bertanya ke
Tuhan, “Tuhan, kenapa bisa? Apakah mungkin kalo ada orang bisa datang ke tempat ini
oleh karena alasan ini?” Kemudian Yesus bertanya ke orang ini,”Andrew, kenapa kamu
ada disini?” Dia menjawab,”Yesus, ketika saya di bumi, saya berpikir bahwa hanya
membunuh dan mencuri adalah dosa dan itulah kenapa saya tidak pernah berusaha
mendekat kepadamu.” Di Mazmur 9:17 berkata.”Orang-orang fasik akan kembali ke
dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Tuhan.”


Andrew melakukan kesalahan besar dengan membanding-bandingkan dosa, seperti yang
di lakukan oleh banyak orang sekarang ini. Firman Tuhan sangat jelas ketika berkata
bahwa upah dosa adalah maut, tetapi karunia Tuhan adalah hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus (Roma
6:23). Lebih daripada itu, ketika Firman Tuhan berkata tentang dosa, Alkitab tidak
pernah membuat perbandingan dosa, karena semua dosa adalah dosa. Andrew
mempunyai kesempatan untuk mengetahui dan menerima Yesus, tetapi Andrew tidak
mengambil kesempatan yang di berikan Tuhan kepadanya. Mungkin dia mempunyai
kesempatan beribu-ribu kali untuk mengetahui Tuhan, tetapi dia tidak pernah ingin untuk
mengenal Dia dan itulah alasannya kenapa dia ada di neraka. Kemudian lapisan api
menutupi seluruh tubuhnya dan kami tidak bisa melihat dia lagi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi bersama Yesus. Di kejauhan, kami melihat sesuatu
jatuh ke bawah seperti pecahan-pecahan benda. Ketika kami mendekat, kami melihat
bahwa benda-benda tersebut adalah orang-orang yang jatuh ke neraka pada saat itu.
Orang-orang yang baru saja meninggal di bumi tanpa menerima Yesus di hati mereka dan
mereka tiba di neraka.


Kami melihat seorang laki-laki yang masih muda dan banyak setan-setan yang berlari
mengerubungi dia. Setan-setan tersebut mulai menghancurkan tubuhnya. Secara sekejap,
tubuhnya mulai penuh dengan cacing-cacing. Dia berteriak, “Tidak! Apa ini? Berhenti!
Saya tidak mau ada di tempat ini! Berhenti! Ini pasti mimpi! Bawa saya keluar dari
tempat ini!” Dia tidak tahu bahwa dia sudah mati dan dia mati tanpa menerima Yesus.
Setan-setan tersebut mencemoohkan dia dan selalu menyiksa tubuhnya. Kemudian, angka
666 muncul di dahinya dan lempengan logam di dadanya. Meskipun kami tidak bisa
melihat alasannya mengapa dia tiba di neraka, kami tahu persis bahwa dia tidak bisa
keluar lagi.


Tuhan memberitahukan kepada kami bahwa penyiksaan-penyiksaan yang dirasakan
orang-orang di neraka, akan lebih parah di Hari Penghakiman. Jikalau mereka sekarang
menderita seperti ini, saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka akan menderita
nantinya setelah Hari Penghakiman.
Kami tidak melihat anak-anak kecil disana. Kami melihat ribuan demi ribuan kaum
remaja; laki-laki dewasa dan perempuan dewasa dari berbagai bangsa. Bagaimanapun
juga, di neraka, tidak ada lagi perbedaan latar belakang negara, status sosial, semuanya di
siksa dan di hukum. Hanya ada satu yang setiap orang inginkan yaitu untuk mendapatkan
kesempatan untuk keluar, meskipun hanya satu detik. Mereka juga ingin mendapatkan
satu tetes air untuk meredakan dahaga mereka, seperti cerita orang kaya dan Lazarus di
Alkitab (Lukas 16:19). Tetapi hal ini tidak mungkin lagi, mereka telah memilih kemana
mereka ingin menghabiskan kekekalan mereka. Mereka memutuskan untuk
menghabiskannya di luar Tuhan Yesus. Tuhan tidak pernah mengirimkan siapapun ke
neraka, semua orang ini datang karena hasil perbuatan mereka. Di Galatia 6:7 berkata,
“Jangan sesat! Tuhan tidak membiarkan diriNya di permainkan. Karena apa yang di
tabur orang, itu juga yang akan di tuainya.”


Hari ini, kamu mempunyai kesempatan yang sangat besar untuk mengubah hidup
kekekalanmu. Tuhan Yesus masih tersedia untukmu sekarang dan Firman Tuhan berkata
ketika kita masih hidup, kita masih mempunyai harapan. Hari ini kamu mempunyai hidup
di bumi, jangan sia-siakan kesempatan ini. Ini bisa jadi kesempatan terakhir.
Jikalau kamu belum menerima Yesus sebagai Tuhan dalam hidupmu, saya ajak kamu
berdoa sebagai berikut:


Tuhan Yesus, saya percaya Engkau adalah Anak Allah dan Engkau mati untuk
semua dosa saya. Mari masuklah ke hati saya, jadilah Tuhan dan Penyelamat
untuk hidup saya dan ampunilah semua dosa saya. Engkau mempunyai kuasa
dalam setiap bagian dalam hidup saya dari saat ini. Tuhan Yesus, penuhilah saya
dengan RohMu yang Kudus dan pakailah saya untuk kemuliaan bagi namaMu.
Saya mau melayaniMu dan mengasihiMu dengan segenap hati saya seumur hidup
saya. Terima kasih Bapa, sekarang saya adalah anakMu. Di dalam nama Yesus.
Amin.


Setelah kamu berdoa di atas, bacalah Alkitab (Firman Tuhan), berdoa senantiasa, pergilah
ke gereja untuk mendengarkan Firman Tuhan dan bersekutulah dengan saudara seiman.
Hidupmu tidak akan sama lagi dan kamu mempunyai hidup yang penuh damai dan
sukacita dibumi dan kamu akan hidup selama-lamanya dengan Tuhan Yesus di surga.


Tuhan memberkatimu.

SANGAT MENGERIKAN,.....BAGIKAN KEPADA YANG LAIN,.....SUPAYA MEREKA TIDAK PERGI KE NERAKA,....PENTING !!!



1 komentar:

  1. Hmm... Di alkitab ayat mana Tuhan menyatakan kalau iblis dan setan menyiksa jiwa-jiwa di neraka? Rasanya tidak ada. Kalau begitu dengan sendirinya kesaksian di atas TIDAK lagi VALID alias omong kosong, karena tidak sesuai dengan pegangan "standar" yaitu alkitab.

    Dan anda menghimbau kami untuk membagikan cerita omong kosong ini ke yang lain?

    BalasHapus